Concept Green Architecture
Menurut World Health Organisation (WHO), 30% bangunan
gedung di dunia mengalami masalah kualitas udara dalam ruangan. Untuk itu
muncul adanya konsep green architecture yaitu pendekatan perencanaan
arsitektur yang berusaha meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada
kesehatan manusia dan lingkungan.
Source: neecaac.org
Green architecture adalah konsep arsitektur
yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun
manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang
dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara
efisien dan optimal. ‘Green’ dapat diinterpretasikan sebagai sustainable
(berkelanjutan), earthfriendly (ramah lingkungan), dan high
performance building (bangunan dengan performa sangat baik). Ukuran 'green'
ditentukan oleh berbagai faktor, dimana terdapat peringkat yang merujuk pada kesadaran
untuk menjadi lebih hijau. Di negara-negara maju terdapat award, pengurangan
pajak, insentif yang diberikan pada bangunan-bangunan yang tergolong 'green'.
Indikasi
arsitektur disebut sebagai 'green' jika dikaitkan dengan praktek arsitektur
antara lain penggunaan renewable resources (sumber-sumber yang dapat diperbaharui,
passive-active solar photovoltaic (sel surya pembangkit listrik), teknik menggunakan
tanaman untuk atap, taman tadah hujan, menggunakan kerikil yang dipadatkan
untuk area perkerasan, dan sebagainya.
Konsep 'green' juga bisa diaplikasikan pada
pengurangan penggunaan energy (misalnya energi listrik), low energy house
dan zero energy building dengan memaksimalkan penutup bangunan (building
envelope). Penggunaan energy terbarukan seperti energi matahari, air,
biomass, dan pengolahan limbah menjadi energi juga patut diperhitungkan. Arsitektur
hijau mengoptimalkan rumah sebagai lahan rumah sebagai ruang hijau kota. Rumah dengan
konsep arsitektur hijau, merupakan reinterpretasi sosial budaya masyarakat
terhadap alam dan kehidupan tempat tinggalnya.
Prinsip Green Architecture (Brenda dan Robert Vale, 1991, Green Architecture Design for Sustainable Future)
- Conserving Energy: Pengoperasian bangunan harus menimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik- Working with Climate: Mendesain bangunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi kita
- Minimizing New Resources: Mendesain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru
- Respect for Site: tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut
- Respect for User: dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya
- Holism: Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan
Penerapan
Green Architecture
1)
Memiliki Konsep High Perfomance Building & Earth Friendly.
a.
Dapat dilihat dari dinding bangunan, terdapat kaca di beberapa bagiannya.
Fungsinya adalah untuk menghemat penggunaan elektrisiti untuk bangunan terutama
dari segi pencahayaan dari lampu.
b.
Menggunakan energi alam seperti angin, sebagai penyejuk lingkungan.
c.
Bahan-bahan bangunan yang digunakan cenderung ramah pada lingkungan seperti
keramik dengan motif kasar pada lantai untuk mengurangi pantulan panas yang
dihasilkan dari dinding yang berkaca.
d.
Kolam air disekitar Bangunan berfungsi selain dapat memantulkan sinar lampu,
juga dapat mereduksi panas matahari sehingga udara tampak sejuk dan lembab.
2)
Memiliki Konsep Sustainable
Pembangunannya
sangat di konsepkan, menelaah lahan lingkungan wilayah yang sangat terbatas,
dengan konsep alamiah dan natural, dipadukan dengan konsep teknologi tinggi,
bangunan ini memungkinkan terus bertahan dalam jangka panjang karena tidak
merusak lingkungan sekitar yang ada.
3)
Memiliki Konsep Future Healthly.
a.
Dapat dilihat dari beberapa tanaman rindang yang mengelilingi bangunan, membuat
iklim udara yang sejuk dan sehat bagi kehidupan sekitar, lingkungan tampak
tenang, karena beberapa vegetasi dapat digunakan sebagai penahan kebisingan.
b.
Dinding bangunan curtain wall dilapisi alumunium dapat berguna untuk UV
protector untuk bangunan itu sendiri. Tentunya ini semua dapat memberi efek positif
untuk kehidupan.
c.
Pada bagian atap gedung, terdapat tangga untuk para pengguna yang akan menuju
lantai atas. Ini dapat meminimalisasi penggunaan listrik untuk lift atau
eskalator.
d.
Tentu lebih menyehatkan, selain sejuk pada atap bangunan terdapat rumput yang
digunakan sebagai green roof, pengguna juga mendapatkan sinar matahari.
4)
Memiliki Konsep Climate Supportly.
Dengan
konsep penghijauan, sangat cocok untuk iklim yang masih tergolong tropis
(khatulistiwa). Pada saat penghujan, dapat sebagai resapan air, dan pada saat
kemarau, dapat sebagai penyejuk udara.
5)
Memiliki Konsep Esthetic Usefully.
Penggunaan
green roof pada kampus ini, selain untuk keindahan dan agar terlihat menyatu
dengan alam, juga dapat digunakan sebagai water catcher sebagi proses pendingin
ruangan alami karena sinar matahari tidak diserap beton secara langsung. Ini
juga menurunkan suhu panas di siang hari dan sejuk di malam hari untuk lingkungan
sekitarnya. Desainnya yang melengkung digunakan agar penyerapan matahari oleh
kulit bangunan dapat di minimalisasikan.
Penerapan
Green Architecture di Indonesia (National Hospital, Surabaya)
Source: mutupelayanankesehatan.net"National Hospital resmi dibangun pada 1 Oktober 2010 melalui PT. Total Bangun Persada sebagai perusahaan kontraktor yang bertanggung secara penuh dalam pembangunan Rumah Sakit ini. Menempati lahan seluas 8.532 m² dengan luas bangunan lebih dari 32.000 m², National Hospital dibangun dengan gaya desain arsitektur dan menerapkan standart Green Buliding yang ramah lingkungan serta hemat energi menjadi dasar acuan. National Hospital mempunyai 10 lantai utama (termasuk 2 basement) dan 5 lantai bangunan Annex yang dikhususkan bagi specialis clinic dengan penanganan dokter spesialis. Konsep, Annex Building ini dirancang untuk menghadirkan suasana pelayanan medis bagi pasien yang nyaman, eksklusif dan elegan, membuat bangunan ini juga menjadi klinik dengan konsep khas yang pertama dan berbeda di Surabaya.”
Artikel ini sangat membantu saya untuk mendapatkan referensi ilmu tentang green architecture lebih luas sehingga saya sangat percaya diri untuk presentasi bahasa inggris saya besok, terima kasih untuk artikelnya 😁🙏
BalasHapus